Tuesday, February 13, 2018

Kapal Ponton Tabrak Kapal dan Dermaga

Kecelakaan laut berlangsung di Dermaga SDF Tengkayu, Kota Tarakan, Kalimantan Utara. Satu kapal ponton pengangkut batu bara tenggelam sampai menabrak dermaga SDF Tengkayu, Senin (15/1/2018).

" Ketika peristiwa, semua calon penumpang speedboat yang juga akan pergi dari Tarakan, yaitu petugas serta buruh, berupaya menyelamatkan diri, " kata Octavianto, Kepala Seksi Operasional serta Siaga, Kantor Pencarian & Pertolongan Klas A Balikpapan (Basarnas Kaltimra).

Menurut info yang ia terima, kata Octavianto, peristiwa itu berjalan cepat. Waktu insiden berlangsung, hujan turun deras dibarengi angin kencang serta gelombang besar. " Demikian kapal ponton ini menghadap ke pelabuhan, penumpang yang akan pergi, berlarian, " kata Octavianto, menerangkan pernyataan satu diantara saksi di tempat peristiwa.

Ia mengira hal tersebut jadi penyebabnya kapal ponton hilang kendali sampai tenggelam menabrak ujung pelabuhan. Terkecuali menabrak dermaga, kapal ponton sempat juga menabrak speedboat kecil yang tengah sandar di sekitaran pelabuhan.

Warga sempat juga di buat cemas karna kapal ponton selesai menabrak speedboat serta dermaga pernah menghadap ke tempat tinggal warga. Tetapi, tak ada korban jiwa dalam insiden tabrakan itu.

" Kapal ponton yang kemampuannya cukup besar itu pada akhirnya dapat ditarik kembali dengan pertolongan dari petugas serta awak kapal yang ada di tempat, " kata Octavianto. Sampai sekarang ini, yang memiliki kapal ponton batu bara belum juga di ketahui.

Baca Juga : Harga Tiket Kapal Pelni

Peristiwa sama berlangsung di Sulawesi Tenggara (Sultra). Syafruddin Ottong serta Dempore, dua yang memiliki tempat tinggal di Desa Pulau Mataha, Sultra, terbangun kaget pada Jumat, 22 Desember 2017, sekitaran jam 02. 00 Wita. Tempat tinggal keduanya yang ada di bibir pantai mendadak berguncang bak diterjang gempa hebat.

Sesudah 10 yang tinggal didalam rumah berhamburan keluar, nyatanya dua tempat tinggal yang terbuat dari kayu bakau itu ditabrak satu kapal tongkang. Kapal tongkang yang di ketahui bernama AME VI itu kehilangan kendali karna mati mesin serta angin kencang.

Mengakibatkan, ke-2 tempat tinggal yang terbuat dari papan itu hancur. Tempat tinggal punya Syafruddin Ottong yang rusaknyanya paling kronis, sebab hampir hancur semuanya. Sesaat, tempat tinggal punya Dempore hancur sisi belakangnya. Mujur, tak ada korban jiwa waktu kapal menabrak tempat tinggal mereka.

Terkecuali menabrak dua buah tempat tinggal, kapal yang bekerja untuk PT Tambang Bumi Sulawesi (TBS) di Kabupaten Bombana itu juga turut menyeret 10 buah sampan nelayan. Sampan yang parkir di bibir dermaga itu keseharian dipakai untuk menangkap ikan di perairan sekitaran.

Baca Juga : Harga Tiket Kapal Laut

Sesudah diselidiki polisi, nyatanya kapal tongkang yang sering berisi barang tambang nikel itu berlayar dalam kondisi kosong. Sekitaran sejam sebelumnya menabrak tempat tinggal, kapal di ketahui ada di satu pulau yang berjarak 5 mil laut dari tempat terjadinya tabrakan.

" Kapal itu parkir di Pulau Motaha, satu diantara pulau kecil di sekitaran Pulau Kabaena, tabrakan berlangsung karna tali kapal yang ditarik tugboat itu putus, " tutur Kapolsek Kabaena Barat, Iptu Yudhi Widhia Sarono, Jumat, 22 Desember 2017.

Sarono saat ini mengawasi kapal tongkang itu. Ia juga mengecek kapten kapal. " Ada empat orang ABK yang turut dengan Yamsuri ketika itu, mereka kita mintai info, " katanya.

No comments:

Post a Comment