Monday, October 8, 2018

Balik Lasem Hadir di Pertemuan IMF-WB

Aktor usaha mikro kecil menengah (UMKM) dari Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, memperkenalkan batik catat Lasem pada delegasi pertemuan tahunan Dana Internasional Moneter-Bank Dunia (IMF-World Bank/WB) di Paviliun Indonesia, yang berjalan di Nua Dua, Bali, 8-14 Oktober 2018.

"Dengan demo batik ini, kami mengharap batik lasem mendunia," kata aktor UMKM Sugiyarto didapati di Paviliun Indonesia di BICC Westin Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Senin (8/10).

Baca Juga : Bus Agra Mas dan Harga Tiket Bus Agra Mas

Dia mengapresiasi langkah pemerintah termasuk juga Kementerian Tubuh Usaha Punya Negara (BUMN) yang membangun paviliun itu menjadi arena promo di sela-sela pertemuan ekonomi serta keuangan besar tahun 2018 itu. Pengrajin batik dari Desa Babangan, Kecamatan Lasem itu langsung tampilkan langkah membuat batik catat komplet dengan lilin atau "malam" yang ditangani oleh Jumiati, istri dari Sugiyarto.

Motif batik catat ciri khas Lasem, lanjut ia, yaitu "sekar jagat" atau motif bunga-bunga yang sudah terlebih dulu membuat design pada kain. Untuk pewarnaan, dia memakai warna alami dari akar, kulit serta daun pohon mahoni hingga membuat batik itu lebih berharga. "Satu warna membutuhkan sekurang-kurangnya tujuh kali pencelupan, bahkan juga jika ingin yang semakin bagus butuh 10-15 kali pencelupan," tuturnya.

Baca Juga : Jadwal Bus Agra Mas dan Bus EKA

Untuk satu kain batik catat, katanya, tuntas dalam tempo 25 hari sampai siap di pasarkan. Design yang menarik dengan skema bunga-bunga, pewarnaan alami dan pembuatan yang menghabiskan waktu tidak dikit, membuat harga satu lembar kain batik memiliki ukuran seputar 2 mtr. sampai rata-rata Rp 1,5 juta.

Sekarang ini, UMKM Ayu Art binaan BNI itu ingin mengarah pasar export yang diinginkan bisa terwujud sesudah ikuti pameran di Paviliun Indonesia itu.

Baca Juga : Harga Tiket Bus EKA dan Jadwal Bus EKA

Berkaitan pemasaran, lanjut ia, sampai kini baru mengarah beberapa kota di Tanah Air salah satunya Jakarta, Semarang serta Bali. Pengrajin batik itu adalah satu dari seputar 150 aktor UMKM dari 64 kabupaten/kota di Indonesia yang ikut memeriahkan paviliun Indonesia.

No comments:

Post a Comment