Monday, October 1, 2018

Pengamanan Berlapis, Tak Ada Celah bagi Calo CPNS

Pemerintah pastikan pelaksanaan seleksi CPNS 2018 akan berjalan teratur, serta tidak ada celah buat beberapa pihak yang bermain curang, termasuk juga pelaku calo juga tidak akan dapat bermain. Karena itu, peserta seleksi mesti menyiapkan diri dengan belajar sebaik-baiknya, serta buang jauh-jauh asumsi jika dapat lolos jadi CPNS sebab telah diberikan.

Hal tersebut ditegaskan oleh Deputi Bagian Sumber Daya Manusia Aparatur (SDMA) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara serta Reformasi Birokrasi (PANRB) Setiawan Wangsaatmadja. “Pengamanan dikerjakan berlapis. Seleksi ini begitu transparan, serta terlepas dari intrik-intrik,” katanya di Jakarta, Senin (01/10).

Baca Juga : KA Cimalaya Ekspres dan Harga Tiket KA Cimalaya Ekspres

Diterangkan, kerahasiaan masalah CPNS 2018 terjamin dengan pengamanan yang ketat serta berlapis. Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) CPNS 2018 sudah mempunyai beberapa puluh ribu bank masalah yang dienkripsi serta digembok oleh tiga instansi negara. Untuk buka, mesti dikerjakan oleh tiga instansi itu, tidak dapat cuma oleh satu lembaga.

Contohnya, Kementerian PANRB menjadi salah satunya pemegang kunci, tidak dapat buka masalah tersebut, tapi mesti bersama dengan dengan lembaga pemegang kunci yang lain. “Kami mengawasi kerahasiaan masalah dengan skema ini telah teruji,” jelas Setiawan.

Ditambahkan, waktu akan melakukan Seleksi Kompetensi Basic (SKD) dengan skema _Computer Assisted Test_ (CAT), masalah akan diacak. Diyakinkan, peserta satu dengan yang lain yang berdekatan, depan serta belakangnya akan kerjakan masalah yang berlainan.

Demikian peserta tuntas kerjakan masalah, serta mendesak tombol ‘selesai’, jawaban akan digembok serta nilai langsung muncul waktu itu juga. Skema digital semacam ini, tidak sangat mungkin terdapatnya calo. “Jelas tidak ada celah untuk transaksi disana,” kata Setiawan.

Baca Juga : Jadwal KA Cimalaya Ekspres dengan KA Jaka Tingkir

Pengamanan tidak berhenti pada penguncian bank masalah. Di tempat tes, ada pengamanan berlapis yang disediakan panitia untuk menahan share bentuk kecurangan. Lapis pertama, ialah tempat beberapa peserta menanti ujian yang akan dipantau oleh panitia.

Pada lapis ke-2, ialah ruang untuk keterangan CAT. Waktu masuk ke ruang lapis ke-2 ini, panitia atau pengawas lakukan pemeriksaan pada peserta. Jika ada peserta yang membawa alat-alat tentu ketahuan. Menjadi contoh, tahun lantas ada yang ketahuan membawa jimat dan sebagainya. Mereka langsung di-_black list_.

Pada lapis ke-3, sebelum masuk ruangan ujian, peserta kembali dicheck identitasnya untuk pastikan tidak ada kecurangan. “Dengan skema ini, tes ini begitu transparan, serta terlepas dari intrik-intrik,” tambah Setiawan. Seperti dikabarkan awal mulanya, tahun 2018 ini pemerintah buka 238.015 konstruksi CPNS. Sekitar 51.271 konstruksi untuk lembaga Pemerintah Pusat (76 K/L) serta 186.744 konstruksi untuk lembaga Pemerintah Daerah (525 Pemda).

Untuk pastikan seleksi ini berjalan dengan teratur, aman, lancar, adil, obyektif, serta bebas dari KKN, minggu lantas dikerjakan penandatanganan _Memorandum of Understanding_ (MoU) pada Kementerian PANRB, Kementerian Pendidikan serta Kebudayaan (Kemendikbud), Tubuh Kepegawaian Negara (BKN), serta Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). MoU itu berkaitan Persiapan, Pelaksanaan, Pengamanan, serta Penegakan Hukum dalam rencana Seleksi CPNS 2018.

MoU itu di tandatangani oleh Sekretaris Kementerian PANRB yang diwakili Deputi SDM Aparatur Setiawan Wangsaatmaja, Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi yang diwakili Kepala Biro SDM Diah Ismayanti, Sekretaris Utama BKN Supranawa Yusuf, serta Asisten Polri Bagian Operasi Irjen Pol. Deden Juhara. Acara itu dilihat oleh Menteri PANRB Syafruddin, Mendikbud Muhadjir Effendy, Kepala BKN Bima Haria Wibisana, serta Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Baca Juga : Harga Tiket KA Jaka Tingkir dengan Jadwal KA Jaka Tingkir

Dengan MoU ini diinginkan tidak cuma bisa tingkatkan kualitas skema seleksi CPNS saja, tapi dapat juga jamin terdapatnya penegakan hukum, termasuk juga bilamana berlangsung _cyber crime_. Diluar itu, juga dalam penyiapan infrastruktur serta perlengkapan simpatisan Ujian Nasional Berbasiskan Computer (UNBK), persiapan serta pelaksanaan SKD serta SKB, dan monitoring serta pelajari pelaksanaan SKD serta SKB.


No comments:

Post a Comment